Minggu, 14 Agustus 2016



Fenomena perubahan warna alam adalah sesuatu yang tidak asing bagi mereka yang terlibat dalam bidang fotografi. Warna menggambarkan setiap peralihan waktu sholat dapat dikaitkan dengan perubahan tenaga alam. Ini bisa diukur dan diperhatikan melalui perubahan warna alam.
  1. Subuh
Cobalah anda perhatikan, waktu selepas subuh apalagi menjelang siang, warna langit itu (kalau cerah) berwarna biru yang diselingi dengan merah (orange) yang dihasilkan oleh sinar mentari yang mau terbit. Alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu Subuh mempunyai rahasia yang berkaitan dengan rezeki dan komunikasi.
“Dalam islam tidur setelah subuh itu tidak boleh karena akan ketinggalan rizki. Seperti Sabda Rasulullah,
Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya
(HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih
At-Targhiib waTarhiib no, 1693)”
Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, maka lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rezeki. Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid yang hanya berfungsi dalam keadaan roh dan jasad bersatu (keserentakan ruang dan waktu) – dalam arti kata lain terjaga dari tidur. Disini juga dapat kita ambil rahasia diperintahkan sholat diawal waktu. Bermulanya saja azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonan pada waktu rukuk dan sujud. Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenarnya sudah tidak mendapatkan tenaga yang optimum lagi.
Selain itu, mengapa kita tidak dibenarkan tidur selepas subuh adalah karena warna biru mempertenagakan kelenjar tyroid. Bila kelenjar tyroid kita lemah seseorang itu akan mengalami masalah kehausan sepanjang hari.
  1. Zhuhur
Warna alam selanjutnya berubah ke warna hijau (isyraq & dhuha) dan kemudian warna kuning menandakan masuknya waktu Zuhur. Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Warna kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Zuhurnya berulang-ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya. Orang yang tengah sakit perut ceria tidak? ( hmmmm.... coba di[erhatikan pada diri kita masing masing J )
  1. Ashar
Kemudian warna alam akan berubah kepada warna oranye, yaitu masuknya waktu Ashar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovari dan testis yang merangkumi sistem reproduksi. Rahasia warna oranye adalah kreativitas. Orang yang kerap tertinggal Ahsar akan hilang daya kreativitasnya dan lebih rugi lagi kalau di waktu Ashar ini jasad dan roh seseorang ini terpisah (tidur). Dan jangan lupa, tenaga pada waktu Ashar ini sangat diperlukan bagi organ- organ reproduksi kita.
  1. Maghrib
Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita sering dinasehati oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra- red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini sangat bertenaga karena mereka beresonansi dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (sebaiknya sholat Maghrib dulu) karena banyak interferens terjadi pada waktu ini yang dapat mengelabui mata kita. Rahasia waktu Maghrib atau warna merah adalah keyakinan, pada frekuensi otot, saraf dan tulang.
  1. Isya
    Apabila masuk waktu Isya alam berubah ke warna Indigo dan selanjutnya memasuki fase Kegelapan. Waktu Isya ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian di mana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak. Mereka yang sering ketinggalan Isyanya akan selalu berada dalam kegelisahan. Pada waktu ini alam berada dalam Kegelapan dan sebenarnya, inilah waktu tidur dalam Islam. Tidur pada waktu ini disebut tidur delta dimana keseluruhan sistem tubuh berada dalam keadaan istirahat.
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna putih, merah jambu dan selanjutnya ungu di mana ini bersamaan dengan frekuensi kelenjar pineal, pituitari, talamus dan hipotalamus. Tubuh seharusnya bangun kembali pada waktu ini dan dalam Islam waktu ini dipanggil Qiamullail.
Referensi: http://jamaahmasjid.blogspot.com/2012/02/rahasia-warna-langit-ketika-waktu.html


Kamis, 11 Agustus 2016



Kecantikan , konsep dalam pemikiran pada setiap wanita yang makin meluas ini kemudian menjadi peluang bagi produsen kosmetika dan para pengelola salon, dan tempat senam. Pergi ke salon untuk mempermak wajah dan rambut saja saya rasa kurang cukup. Masih perlu ada tambahan lain, yakni pergi ke tempat fasilitas kebugaran dan kosmetika yang komplit untuk merawat tubuh luar-dalam. Betapa standarisasi perluasan arti kecantikan ini sangat cepat menyebar. Maka, tidak heran kini banyak salon yang menyediakan juga fasilitas kebugaran.

Itulah pandangan umum masyarakat kapitalis-sekuler yang memisahkan antara nilai-nilai spiritual dengan kebutuhan-kebutuhan material, kecantikan bersifat sebatas fisik-materi semata. Dalam kultur seperti ini seorang wanita dianggap cantik hanya apabila memiliki jasmani yang memenuhi standar-standar kecantikan tertentu yang diakui khalayak. Itulah kecantikan artifisial.

Sementara dalam Islam, kecantikan seseorang itu bukan dinilai dari fisiknya tetapi dari ketakwaannya kepada Allah. Jadi, yang disebut orang cantik sesungguhnya adalah mereka yang hatinya bagus, aqidahnya kuat, dan ibadahnya istiqamah. Yang disebut wanita cantik dalam islam adalah mereka yang rajin membaca Qur’an dan mentadaburinya. Yang disebut wanita cantik dalam Islam bukan mereka yang langsing, bukan mereka yang wajahnya bebas dari jerawat.

Seberapa pun ketat anda mengatur pola makan. Seteratur apapun anda senam kebugaran untuk mengencangkan otot-otot tubuh. Semahal apapun make up yang anda gunakan. Sekuat apapun susuk memalsukan pandangan. Anda akan tetap tua. Waktu tak bisa dihentikan. Kulit anda lama-lama dan pasti akan keriput. Wajah anda akan juga menuju ketuaan. Suara anda akan hilang. Tubuh dan tulang anda akan ringkih. Anda, kita semua akan kembali seperti bayi. inilah dunia yang fana dan sangat menipu. Segala yang bersifat materi, fisikly, adalah memiliki sifat sementara.

Kita memang patut heran dengan manusia yang mementingkan kesenangan sesaat, dan memang demikianlah kebanyakan manusia. Manusia yang ingin selalu dan selalu disanjung, dihargai, dikatakan cantik menawan. Menurut psikolog Niniek L Karim: Salah satu sisi manusia yang dituju adalah rasa tidak aman pada diri mereka. Rasa tidak aman itu dieksploitasi sedemikian rupa, sehingga orang baru bisa merasa aman dan percaya dirinya tumbuh setelah ia merasa cukup cantik untuk tampil bekerja maupun bersosialisasi.
Berjuta-juta perempuan terbius oleh iklan media, yang menstandarkan kecantikan. Wanita menjadi rela memanipulasi fisiknya melalui berbagai teknik, dengan biaya berapa pun besarnya, misalnya operasi plastik, untuk memperoleh bentuk fisik sebagaimana yang disyaratkan oleh standar kecantikan versi khalayak.

Berbagai teknologi dan perangkat kecantikan telah menjadi lahan industri yang bernilai komersiil tinggi. Untuk kepentingan industri kosmetika dan segenap perangkat pendukungnya itu, wanita terus-menerus dirangsang, melalui berbagai media, untuk memuja kecantikan artifisial semata.

Female dan fashion menjadi dua kata sakti demi sejumlah besar devisa. Wanita yang menjadi korban tanpa sadar telah tergiring pada hedonisme yang meruntuhkan nilai asing yang melekat dalam dirinya. Sejarah telah mencatat deretan panjang nama wanita yang mengalami kehidupan tragis akibat terbius oleh obsesi keabadian kecantikan artifisial tersebut.
Hal di atas adalah apa yang diistilahkan sebagai tabaruj jahiliyyah (cara berhias ala jahiliyah). Jauh-jauh hari Islam telah mengingatkan wanita muslim untuk menghindarinya. Dalam Islam, perhiasan wanita yang terindah adalah takwa dan kesalehannya (QS 7:26). Nilai-nilai ketakwaan dan kesalehan ini akan melahirkan pribadi luhur yang memancarkan keagungan jiwa yang terwujud dalam akhlakul karimah. Itulah kecantikan sejati atau dalam terminologi modern dikenal sebagai the inner beauty

Cantik memang merupakan Predikat itulah yang didambakan oleh banyak wanita dari zaman ke zaman pada berbagai peradaban. Kebutuhan tampil cantik memang merupakan naluri setiap wanita normal, sehingga pada derajat tertentu, kecantikan menjadi sesuatu yang universal dan menjadi bagian dari kultur sebuah masyarakat. Karenanya, persepsi mengenai kecantikan menjadi sesuatu yang nisbi dan sangat dipengaruhi oleh pandangan hidup (ideologi) yang mendasari gaya hidup suatu masyarakat.
Berdandan agar tampil cantik tentu boleh-boleh saja, terlebih bila untuk menyenangkan hati suami, asal saja tetap dalam batas-batas rambu yang telah ditetapkan oleh Sang Khalik - agar kecantikan dapat menjadi rahmat dan bukannya penyebab laknat. Tapi, penampilan fisik yang prima hanya akan berharga bila disertai oleh keimanan yang teguh, akal yang cerdas, tutur bahasa yang santun dan perilaku yang lurus.




Berjuta-juta perempuan terbius oleh iklan media, yang menstandarkan kecantikan. Wanita menjadi rela memanipulasi fisiknya melalui berbagai teknik, dengan biaya berapa pun besarnya, misalnya operasi plastik, untuk memperoleh bentuk fisik sebagaimana yang disyaratkan oleh standar kecantikan versi khalayak.

Berbagai teknologi dan perangkat kecantikan telah menjadi lahan industri yang bernilai komersiil tinggi. Untuk kepentingan industri kosmetika dan segenap perangkat pendukungnya itu, wanita terus-menerus dirangsang, melalui berbagai media, untuk memuja kecantikan artifisial semata.

Female dan fashion menjadi dua kata sakti demi sejumlah besar devisa. Wanita yang menjadi korban tanpa sadar telah tergiring pada hedonisme yang meruntuhkan nilai asing yang melekat dalam dirinya. Sejarah telah mencatat deretan panjang nama wanita yang mengalami kehidupan tragis akibat terbius oleh obsesi keabadian kecantikan artifisial tersebut.
Hal di atas adalah apa yang diistilahkan sebagai tabaruj jahiliyyah (cara berhias ala jahiliyah). Jauh-jauh hari Islam telah mengingatkan wanita muslim untuk menghindarinya. Dalam Islam, perhiasan wanita yang terindah adalah takwa dan kesalehannya (QS 7:26). Nilai-nilai ketakwaan dan kesalehan ini akan melahirkan pribadi luhur yang memancarkan keagungan jiwa yang terwujud dalam akhlakul karimah. Itulah kecantikan sejati atau dalam terminologi modern dikenal sebagai the inner beauty

Cantik memang merupakan Predikat itulah yang didambakan oleh banyak wanita dari zaman ke zaman pada berbagai peradaban. Kebutuhan tampil cantik memang merupakan naluri setiap wanita normal, sehingga pada derajat tertentu, kecantikan menjadi sesuatu yang universal dan menjadi bagian dari kultur sebuah masyarakat. Karenanya, persepsi mengenai kecantikan menjadi sesuatu yang nisbi dan sangat dipengaruhi oleh pandangan hidup (ideologi) yang mendasari gaya hidup suatu masyarakat.
Berdandan agar tampil cantik tentu boleh-boleh saja, terlebih bila untuk menyenangkan hati suami, asal saja tetap dalam batas-batas rambu yang telah ditetapkan oleh Sang Khalik - agar kecantikan dapat menjadi rahmat dan bukannya penyebab laknat. Tapi, penampilan fisik yang prima hanya akan berharga bila disertai oleh keimanan yang teguh, akal yang cerdas, tutur bahasa yang santun dan perilaku yang lurus.






Sumber : Muslimah Cantik.com