Kata Lailatul Qadr tersusun dari dua kata, lailah (lailatun) dan alqadr.
 Lailah artinya malam, sedangkan al-qadr artinya asy-syaraf wal I'zham 
(kemuliaan dan kebesaran).
Maka Lailatul Qadr artinya malam kemulian atau kebesaran yang kemuliaan dan kebesarannya tidak ada bandingnya. la mulia karena terpilih sebagai malam turunnya AlQuran dan menjadi titik tolak segala kemuliaan yang dapat diraih.
Maka Lailatul Qadr artinya malam kemulian atau kebesaran yang kemuliaan dan kebesarannya tidak ada bandingnya. la mulia karena terpilih sebagai malam turunnya AlQuran dan menjadi titik tolak segala kemuliaan yang dapat diraih.
Berikut ini kiat untuk menjemputnya :
1. Pertama, benar-benar bersemangat
 untuk meraihnya diawali dengan meluruskan niat semata ingin ridha Allah
 SWT. ”Barang siapa melaksanakan ibadah pada malam Lailatul Qadar 
dengan didasari keimanan dan harapan untuk mendapatkan keridhaan Allah, 
maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.’‘ (HR Bukhari Muslim).
2. Kedua, bermujahadah dalam ibadah, ”Sungguh, Rasul 
tercinta pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, lebih bermujahadah 
melebihi kesungguhan beliau di waktu lainnya.’‘ (HR Muslim). 
Seperti berpuasa dengan tanpa maksiat, membaca Alquran dengan pemahaman 
dan penghayatan dan menunaikan shalat Tarawih tanpa putus dan dengan 
tumaninah.
3. Ketiga, melaksanakan kewajiban Syariat Allah, seperti zakat maal bagi
 hartawan, jika wanita taatlah dengan berjlibab. 
4. Keempat, beriktikaf di 
masjid. Abu Said menceritakan tentang iktikaf Rasulullah di masjid yang 
ketika itu berlantaikan tanah dan tergenang air. “Aku melihat pada kening Rasulullah ada bekas lumpur pada pagi hari Ramadhan.” (HR Muslim).
5. Kelima, dengan selalu terjaga dalam kekhusyukan ibadah, tidak banyak 
tidur dan ngobrol. Justru memburai air mata yang mengalir tak terbendung
 karena rindu perjumpaan dengan-Nya, takut murka-Nya dan karena merasa 
banyak dosa.
6. Keenam, berazam dan bersumpah untuk taubatan nashuha; tidak 
kembali maksiat dan tidak akan menzalimi dan menyakiti siapapun lagi. 
7. Ketujuh, wajib minta maaf kepada siapa pun termasuk kepada keluarga atau
 sahabat yang pernah ia sakiti. Karena jika tidak, akan menjadi hijab (penghalang) bagi doa dan ibadahnya.
8. Kedelapan, tiada waktu berlalu sia-sia kecuali banyak berzikir, 
istighfar, shalawat, wudhu terjaga dan kesenangan bersedekah. 
Kesembilan, berdoalah sungguh sungguh, yakin penuh harap.
“Wahai Rasulullah,” tanya Aisyah, “Bagaimana menurutmu andai aku mendapatkan Lailatul Qadar? Doa apa saja yang harus aku baca?” Beliau bersabda, “Ucapkanlah, Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Maha Mulia, dan Engkau menyukai ampunan. Maka ampunilah aku,” (HR Tirmidzi).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar